Banjarbaru-Ditengah pandemi Covid-19 jurusan kebidanan tetap melakukan ujian Objective Structured Clinical Examination (OSCE) sebagai salah satu cara mengevaluasi atau menilai kompetensi dan keterampilan klinis mahasiswa secara objektif dan terstruktur. Kegiatan OSCE ini dilakukan secara Go Campus namun tetap mematuhi protokol kesehatan yang berlaku.
Prosedur pelaksanaan kegiatan OSCE di tengah pandemi COVID-19 Ini sama seperti prosedur OSCE pada umumnya yang dilakukan oleh jurusan kebidanan namun untuk kegiatan tahun ini dilakukan dengan mematuhi protokol pencegahan COVID-19 sepeti bagi mahasiswa dan para dosen telah melakukan uji Rapid Test terlebih dahulu serta telah mematuhi syarat lainnya seperti tidak dalam keadaan sakit, selalu memakai masker dan APD dan menjaga jarak antar satu sama lain pada saat kegiatan berlangsung. Ketua panitia Hj. Zakiah., S.ST, M.Keb mengatakan “Kegiatan OSCE ini merupakan kegiatan rutin yang dilakukan dan merupakan salah satu cara kami untuk mengevaluasi keberhasilan mahasiswa dalam kegiatan belajar mengajar Darling yang telah dilakukan”.
Kegiatan OSCE berlangsung selama empat hari yaitu tanggal 7, 8, 21 dan 22 Desember 2020 dengan jumlah total mahasiswa sebanyak 99 orang yang merupakan mahasiswa dari Program diploma tiga semester tiga dengan penguji sebanyak 36 orang yang terbagi menjadi 12 penguji lahan (Rumah Sakit, Puskesmas dan Praktik Mandiri Bidan) dan 24 penguji institusi. Dalam ujian keterampilan ini dibagi menjadi 13 stase dengan tiga diantaranya stase istirahat. Kegiatan OSCE yang dilakukan memiliki soal yang mengasah kompetensi mahasiswa baik dari segi data dan subjektif, prosedur pengawasan fisik dan laboratorium sederhana, perumusan diagnosis dan masalah, keterampilan prosedur tindakan, sesuai pada perumusan diagnosis dan masalah, pendidikan kesehatan, pendokumentasian dan perilaku professional. Tindakan yang dilakukan peserta di setiap tahap OSCE diobservasi oleh masing-masing penguji dan diberikan waktu 10 menit untuk setiap stase.
