Banjarbaru, 23–28 September 2025 – Dalam upaya menjawab pergeseran paradigma pelayanan kesehatan yang kini lebih berorientasi pada aspek preventif, promotif, dan protectif (Paradigma Sehat), Poltekkes Kemenkes Banjarmasin melalui UPK SDMK menyelenggarakan Pelatihan Basic Trauma & Cardiac Life Support (BTCLS).

Pelatihan ini dilatarbelakangi oleh semakin meningkatnya kasus kegawatdaruratan, khususnya penyakit kardiovaskuler serta cedera akibat kecelakaan lalu lintas dan kecelakaan kerja, yang kini menempati salah satu penyebab utama kematian di Indonesia. Padahal, kematian pasien gawat darurat dapat terjadi hanya dalam waktu 4–6 menit jika tidak segera mendapat pertolongan tepat.

Plt. Direktur Poltekkes Kemenkes Banjarmasin Dr. Junaidi menegaskan bahwa kemampuan tenaga kesehatan dalam penanganan medical emergency menjadi kompetensi penting, tidak hanya di institusi pelayanan kesehatan, tetapi juga di institusi pendidikan yang mencetak tenaga kesehatan profesional.

Peserta dan Metode Pelatihan

Pelatihan yang berlangsung dari 23 hingga 28 September 2025 ini diikuti oleh 73 peserta yang terdiri dari mahasiswa Sarjana Terapan Keperawatan semester akhir serta lulusan Ahli Madya Keperawatan (fresh graduate). Peserta dibagi ke dalam 3 kelas, masing-masing berjumlah maksimal 25 orang dengan perbandingan instruktur 1:5.

Pelaksanaan pelatihan dilakukan dengan metode blended learning, yaitu:

  • Daring (3 hari): melalui Zoom Meeting dengan metode ceramah, diskusi, dan media pembelajaran video.
  • Luring (3 hari): praktik langsung berupa demonstrasi, praktik mandiri, serta bimbingan one by one menggunakan media phantom dan probandus.

Para fasilitator terdiri dari tenaga ahli profesional, antara lain dokter spesialis anestesi, spesialis jantung dan pembuluh darah, spesialis bedah, serta perawat gawat darurat bersertifikat dan berpengalaman sebagai instruktur TOT/TPK.

Materi Pelatihan

Peserta mendapatkan materi komprehensif terkait kegawatdaruratan, di antaranya:

  • Bantuan Hidup Dasar (BHD)
  • Penilaian Awal (Initial Assessment)
  • Airway & Breathing Management
  • Penatalaksanaan pasien trauma (kepala, spinal, thorak, abdomen, muskuloskeletal, luka bakar)
  • Penatalaksanaan kegawatdaruratan kardiovaskuler
  • Penanganan pasien dengan gangguan sirkulasi
  • Proses rujukan & Triage pasien
  • Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT)

Simulasi SPGDT Lintas Sektor

Sebagai puncak kegiatan, pada 28 September 2025 dilaksanakan Simulasi SPGDT di halaman Direktorat Poltekkes Kemenkes Banjarmasin. Simulasi ini disinergikan dengan mata kuliah Penanggulangan Krisis Kesehatan pada Bencana dan melibatkan perwakilan mahasiswa lintas jurusan, yaitu Keperawatan, Kebidanan, Kesehatan Lingkungan, Gizi, Teknologi Laboratorium Medis, dan Keperawatan Gigi.

Kegiatan ini juga didukung oleh lintas sektor, di antaranya Polres Banjarbaru, PSC 119, dan BPBD Provinsi Kalimantan Selatan, sehingga memberikan pengalaman nyata kepada peserta dalam penanganan bencana dan kegawatdaruratan secara terpadu.

Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan lahir tenaga kesehatan yang profesional, sigap, dan mampu melakukan penanganan kegawatdaruratan baik di tingkat fasilitas pelayanan kesehatan maupun di masyarakat.

btcls bjm 1 btcls bjm 2 btcls bjm 3 btcls bjm 4
btcls 2 btcls 3 btcls 4 btcls 5 btcls 6 btcls 7

btcls 1